Kearifan lokal saat ini menjadi topik
perbincangan bagi dunia pendidikan. Padahal jauh-jauh hari kosep kearifan lokal
sudah merambah ke berbagai bidang selain pendidikan. Menurut ( kaya dan mesiga,
2005) kearifan lokal merupakan pengetahuan yang dimilki bersama oleh suatu
komuniti dan diwariskan dari genarasi ke generasi. Kearifan lokal meranah
berbagai bidang seperti, sumber daya, pertanian, kesehatan, teknologi serta
adat istiadat atau budaya.
Dunia pendidikan Indonesia telah
mengalami perkembangan kurikulum. Misalnya kurikulum 1994, kurikulum 1997,
kurikulum berbasisi kompetensi ( KBK), kurikulum tingkat satuan pendidikan (
KTSP) dan yang paling terbaru di telinga kita adalah konsep kurikulum 2013.
Kurikulum ini belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah. Namun rancangannya
sedikit banyak telah di pahami oleh seluruh tenaga kependidikan. Bagi tingkatan
SD pembelajaran sekolah mengedepankan aspek tematik
integratif. Aspek kearifan lokal diintegrasikan dalam pembelajaran sebagai
upaya untuk menanamkan nilai-nilai dari kearifan lokal dalam rangka pembentukan
karakter siswa.
Selama ini, pendidikan karakter telah
dikenal oleh semua orang. Namun, pengaplikasiannya dalam dunia pendidikan masih
relatif rendah. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus disejajarkan dengan
aspek kownledge. Pendidikan karakter
sangat berperan penting bagi perkembangan kepribadian anak didik. Dengan adanya
pendidikan karakter di sekolah, siswa dapat melatih diri atau membiaskan diri
untuk bersikap dengan semestinya. Siswa harus mendapatkan pendidikan karakter
dengan optimal. Jadi dalam hal ini seorang guru harus menuntun siswa untuk
menumbuhkan karakter yang baik untuk mereka. Hal ini dimulai dengan keteladanan
dari sang guru. Dengan seperti itu, siswa lebih mudah mencontoh sikap dan
perilaku yang seharusnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah alam merupakan salah satu bentuk
sekolah dengan dominasi objek pembelajaran langsung dari alam. Pembelajaran
seperti ini sangat efektif, karena mereka bisa langsung terjun ke lapangan
melihat objek pembelajaran tanpa harus mendapatkan teori terlebih dahulu di
kelas. Hal ini jauh berbeda dengan pembelajaran di sekolah biasa yang hanya
diberikan teori oleh guru. kemudian siswa hanya tau tentang teori tanpa melihat
langsung ke objek sasaran dengan pendampingan sang guru. Mereka hanya bisa
melihat gambar dari buku. Dalam konsep sekolah alam ini semua mata pelajaran
akan diintegrasikan dengan kondisi alam. Hal ini tentu cocok dengan konsep
kurilkulum 2013 yang menggabungkan konsep kearifan lokal dalam pembelajaran.
Disini siswa tidak hanya belajar sesuai dengan kurikulum. Tetapi mereka juga
diajarkan keterampilan lain sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Misalnya
dalam lingkungan tersebut mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
petani. Para siswa diajarkan tentang konsep bagaimana bertani dan terjun
langsung ke sawah untuk belajar menanam dan memanen padi. Hal itu tentunya akan
menambah efek tersendiri bagi siswa. Mereka dapat mengerti bagaimana susah payahnya
petani dalam menghasilakan padi hingga sampai bisa dimakan dalam bentuk nasi.
Selain itu, mereka juga akan akan dilatih untuk kerjasama dengan sesama teman
yang lain. Mereka juga diajarkan untuk berperilaku jujur, bertanggung jawab,
dan sabar. Selain itu, konsep sekolah alam telah mengajarkan para siswa untuk
peduli terhadap alam, untuk mencintai alam, serta melestarikan alam. Sehingga
mereka akan senantiasa menghargai setiap hasil alam serta menggunakanya secara
efisien. Dengan seperti itu, secara tidak langsung konsep pendidikan karakter
telah tertanam pada diri siswa.
Konsep Sekolah Alam hendaknya dijadikan
teladan untuk pembelajaran di sekolah. Walaupun sekolah biasa tidak sama dengan
konsep sekolah alam. Namun, sebagian strategi dan objek pembelajaran di sekolah
alam dapat diaplikasikan di sekolah umum. Pengetahuan kearifan lokal dalam
proses pembelajaran mempunyai peran penting dalam pembentukan karakter siswa.
Pengembangan kurikulum baru yakni kurikulum 2013 telah mengkonsepkan pemasukan
aspek kearifan lokal dalam pembelajaran. Dengan seperti itu, dalam proses
pendidikan siswa tidak hanya memperoleh aspek pengetahuan saja, melainkan
mereka tetap mendapat pengetahuan tentang kearifan lokal. Dengan
mengkombinasikan kearifan lokal dalam pembelajaran, dengan sendirinya akan
membentuk karakter siswa. Karena di dalam pengetahuan kearifan lokal terdapat
nilai-nilai yang berperan dalam pembentukan kepribadian siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar