Rabu, 28 Mei 2014

Remember First Lovely

Langit malam telah menampakkan keindahanyya bersama dengan gemerlap bintang-bintang di langit dengan karakteristik cahaya masing-masing. Lampu kota kian memperindah jalan raya dengan keheningan yang menghujam sukma. kukayuh sepeda bersama dengan kawan-kawan di kampungku dengan peluh yang menetes secara perlahan. malam yang hening ditemani dengan alunan senandung lagu asal asia timur yakni india.
Sejenak kulupakan rutinitas pendidikanku dan pulang ke kampung halaman untuk refreshing. aku bersenda gurau bersama dengan seumuranku dan anak-anak ABG Labil. ketika kuberlam-lama dengan mereka tiba-tiba aku mengingat masa remajaku masa ABG yang ebih kukenal dengan masa alay.
kucermati tingkah sikap dan perilaku anak kelas 9 SMP/MTs. mungkinkah dulu aku seperti itu dan mungkinkah rasanya juga seperti itu. ahh aku mengingatknya saat cinta itu terucap dari bibir manisnya dan sektika pula hatiku bergetar akan cinta yang kudengar. aku membayangkan dia dulu seperti anak SMP Kelas 9 saat ini yang kuanggap masih ingusan dan polos. aku baru menyadari bahwa aku dulu terlalu serius. cinta anak ABG Labil itulah cintaku dulu kepadanya percintaan pertama yang membuat aku susah lupa sampai sekarang
aku yang mempercayai cinta benar adanya. aku yang mempercayai cinta membuatku bisa melihat luasnya dunia. aku yang memeprcayai pacar pertama akan membahagiakan. aku yang mempercayai dialah yang diciptakan untukku. aku yang geggabah sering mengungkap cinta tanpa rasa malu.
aku yang terlalus erius menanggapinya. aku yang terlalu fokus mencintainya. dan selalu aku percaya cinta itu benar adanya. keseriusanku dan kepercayaanku yang membuatku terlalu mencintaimu dan tak bisa melupakanmu.
aku dan segala penyesalanku kini menyeruak dengan lantang
menyalahkan sikap dan tindakan pada saat dulu
mungkin cinta yang mampu menghidupkan rasaku
cinta yang menuntunku melihat dunia
dan kepahitan cinta yang membuatku menggapai kedewasaan
menunggu dan mengharap yang telah membentuk jiwa ksatria dan tegar pada jiwa dan ragaku
baru kusadari aku terlampau berfikir dewasa sebelum waktunya kala itu
aku dengan segala keyakinan akan memperoleh cinta yang kuharapkan hanya dia
aku dan segala ke-Alay.anku
aku yang terlalu serius
aku yang terlalu fokus pada sesuatu hingga susah buta berpaling

ya Allah aku yakin perjalanan ini tak akan selalu peluh dan tetes kesedihan yang menemani
aku dengan segala kekhilafanku kala dulu kujadikan sejarah dan kuambil hikmah
Semoga akan segera terganti dengan kisah cinta yang lain
yang tentunya bukan lagi cinta monyet
bukan cinta yang berdasarkan ambisi
bukan cinta yang bertolak pada nafsu
tetapi cinta yang mendapatkan ridha wali dan ridha ilahi
aamiin
:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar