Kudus,
31 Januari 2014
Tags
: Andy, Anif, Hanik, Kak Chilo
Sejak
dulu sampai sekarang
Aku
belum mengetahui secara pasti
Alasanku
bisa mencintaimu
dulu
dan sekarang
entah
sampai kapan
Sudah
sejak lama aku merencanakan peristiwa ini. kumulai ketika aku mendapatkan kabar
bahwa hari itu mereka semua berkumpul. Dan tak kusangka ternyata si dia ikut
juga. Kemudian entah apa yangmenyelinap dalam pikirku untuk bisa bertemu dengan
dia. Rasanya aku ingin sekali berbicara dengan dia tentang kegalauanku selama
mencintainya.
Aku
menanti saat liburan saat aku ingin bertemu dengan mereka dalam suasana bahagia
dan ceria. Pertama kali kuwujudkan niatku. Kukira mereka tak di rumah, terpaksa
langsung ku telpon beliau yaah beliau gak bisa. Padahal aku sudah
merencanakannya dengan matang tentang apa saja yang akan kuungkapkan. Aku
kecewa hari itu, rasanya aku ingin mati dan meninggalkan dunia yang kuanggap
menyedihkan ini. aku iri dengan mereka yang tellah menemukan sedangkan aku
masih mencari. Aku benar-benar menginginkannya. Aku kecewa ketika apa yangaku
harapkan tak pernah sesuai dengan keinginan. Aku ingin bertemu kamu.
Aku
sempet putus asa akan kegagalanku bertemu dengan dia. Lain hari aku benar-benar
menginginkan untuk bertemu dengan dia. Semalaman aku bergelisah tentang
kemungkinan kegagalanku untuk bisa bertemu dengan dia. Aku malu sekali mengapa
aku jadi perempuan yang selalu mengharap. Siapakah yang mengharapkanku? Ya
Allah kirimkanlah jodoh terbaik untukku. Aku sangat merindukannya.
Jantungku
berdegup kencang mulai merasakan kalau ia benar-benar datang hari ini. Aku
tidak menyangka hari ini keinginanku terwujud yaitu bertemu dengan kamu.
Akhirnya kuungkapkan semua keluh kesahku saat mencintainya. Rasanya dada ini
mulai berdebar kencang ketika mendengar suara motornya honda vixionnya. Aku
bergegas menyembunyikan diri bersama kawanku. Kemudian aku menahan tawa hingga
dia muncul tepat di hadapanku. Dia duduk di samping temanku sesekali menyapaku.
Dia terlihat akrab dengan kawanku dan aku hanya bisa diam tersipu sambil
mengotak-atik isi aplikasi handphoneku. Aku berbisik lirih dengan temanku. Dia
sudah mengetahui recanaku untuk bertemu dan berbicara dengan si dia. Lama
kumembungkamkan lisanku dan hati ini mulai berontak dengan keadaan. Akhirnya
kuniatkan tulus dari hati untuk berbicara dengan dia. Dan akhirnya semua keluh
kesahku tersampaikan. Walaupun mungkin
dia tak sebenarnya bahagia dengan ungkapanku. Apapun reaksinya aku ikhlas yang
dia tau dan mengerti.
Raut
mukanya hanya tersenyum merunduk sambil sedikit berbicara menanggapi apa yang
aku ungkapkan. Permintaan maafnya tulus ataupun tidak akupun tak mau tau.
Apakah hanya pura-pura untuk memeperindah dan memberi kesan untuk pembicaraan
hari itu ataukah memang dia tulus dari hati.
Rasanya
aku ingin meneteskan air mata tetapi mengapa aku tak bisa. Mengapa rasa tangis
itu seolah tertahan dalam hati. Aku seolah berselimut dengan ketegaran tetapi
hatiku masih merintih.
Aku
masih mempunyai harapan. Ya Allah aku ingin sekali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar