Jumat, 05 September 2014

Lama Terpendam Akhirnya Tersampaikan



Kudus, 31 Januari 2014
Tags : Andy, Anif, Hanik, Kak Chilo

Sejak dulu sampai sekarang
Aku belum mengetahui secara pasti
Alasanku bisa mencintaimu
dulu dan sekarang
entah sampai kapan

Sudah sejak lama aku merencanakan peristiwa ini. kumulai ketika aku mendapatkan kabar bahwa hari itu mereka semua berkumpul. Dan tak kusangka ternyata si dia ikut juga. Kemudian entah apa yangmenyelinap dalam pikirku untuk bisa bertemu dengan dia. Rasanya aku ingin sekali berbicara dengan dia tentang kegalauanku selama mencintainya.
Aku menanti saat liburan saat aku ingin bertemu dengan mereka dalam suasana bahagia dan ceria. Pertama kali kuwujudkan niatku. Kukira mereka tak di rumah, terpaksa langsung ku telpon beliau yaah beliau gak bisa. Padahal aku sudah merencanakannya dengan matang tentang apa saja yang akan kuungkapkan. Aku kecewa hari itu, rasanya aku ingin mati dan meninggalkan dunia yang kuanggap menyedihkan ini. aku iri dengan mereka yang tellah menemukan sedangkan aku masih mencari. Aku benar-benar menginginkannya. Aku kecewa ketika apa yangaku harapkan tak pernah sesuai dengan keinginan. Aku ingin bertemu kamu.
Aku sempet putus asa akan kegagalanku bertemu dengan dia. Lain hari aku benar-benar menginginkan untuk bertemu dengan dia. Semalaman aku bergelisah tentang kemungkinan kegagalanku untuk bisa bertemu dengan dia. Aku malu sekali mengapa aku jadi perempuan yang selalu mengharap. Siapakah yang mengharapkanku? Ya Allah kirimkanlah jodoh terbaik untukku. Aku sangat merindukannya.
Jantungku berdegup kencang mulai merasakan kalau ia benar-benar datang hari ini. Aku tidak menyangka hari ini keinginanku terwujud yaitu bertemu dengan kamu. Akhirnya kuungkapkan semua keluh kesahku saat mencintainya. Rasanya dada ini mulai berdebar kencang ketika mendengar suara motornya honda vixionnya. Aku bergegas menyembunyikan diri bersama kawanku. Kemudian aku menahan tawa hingga dia muncul tepat di hadapanku. Dia duduk di samping temanku sesekali menyapaku. Dia terlihat akrab dengan kawanku dan aku hanya bisa diam tersipu sambil mengotak-atik isi aplikasi handphoneku. Aku berbisik lirih dengan temanku. Dia sudah mengetahui recanaku untuk bertemu dan berbicara dengan si dia. Lama kumembungkamkan lisanku dan hati ini mulai berontak dengan keadaan. Akhirnya kuniatkan tulus dari hati untuk berbicara dengan dia. Dan akhirnya semua keluh kesahku  tersampaikan. Walaupun mungkin dia tak sebenarnya bahagia dengan ungkapanku. Apapun reaksinya aku ikhlas yang dia tau dan mengerti.
Raut mukanya hanya tersenyum merunduk sambil sedikit berbicara menanggapi apa yang aku ungkapkan. Permintaan maafnya tulus ataupun tidak akupun tak mau tau. Apakah hanya pura-pura untuk memeperindah dan memberi kesan untuk pembicaraan hari itu ataukah memang dia tulus dari hati.
Rasanya aku ingin meneteskan air mata tetapi mengapa aku tak bisa. Mengapa rasa tangis itu seolah tertahan dalam hati. Aku seolah berselimut dengan ketegaran tetapi hatiku masih merintih.
Aku masih mempunyai harapan. Ya Allah aku ingin sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar