Kamis, 10 Juli 2014
Tahun
2014 merupakan tahun Politik bagi bangsa Indonesia. Karena tahun ini merupakan
tahun dimana siklus 5 tahunan kembali terjadi yaitu pemilihan legislatif dan
pemilihan presiden. pemilihan legislatif telah dilaksanakan pada tanggal 9
april 2014. Sesuai dengan keputusan KPU dan quick count telah ditentukan partai
PDIP menempati posisi teratas partai politik yang dipilih oleh bangsa
Indonesia.
Tanggal
9 Juli 2014 merupakan hari yang dinanti-nanti seluruh warga Indonesia. Pada
hari itu suara seluruh warga Indonesia akan menentukan pemimpin yang akan
memimpin Indonesia lima tahun yang akan datang. Pemilihan umum presiden telah
dilaksanakan oleh bangsa Indonesia serentak diseluruh Nusantara tepat pada hari
Rabu, 9 Juli 2014. Seakan-akan bangsa ini memiliki hajatan besar yang
mengundang antusiasme seluruh warga Indonesia baik yang di dalam negeri maupun
di luar negeri. bagi masyrakat Indonesia yang sementara masih berada di Luar
negeri pemerintah telah mendirikan TPS-TPS dikedutaan RI dan warga negara Indonesia yang disana telah
menggunakan hak pilihnya sebelum tanggal 9 Juli 2014. Masyarakat Indonesia
sangat antusias sekali menyambut hari pemilihan presiden jauh-jauh hari yang
juga bertepatan dengan bulan ramadhan. Jauh-jauh hari masyarakat selalu
mengikuti perkembangan terkini mengenai berita yang menampilkan calon presiden
dan wakil presiden sejak pemilu legislatif april yang lalu.
Pemilihan
presiden pada tahun ini diikuti oleh 2 kandidat pasangan calon presiden dan wakil
presiden. Pasangan 1 : Prabowo Subiyanto – Hatta Radjasa yang diusung dari
partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional. Pasangan dengan Nomor urut 2 : Joko
Widodo – Jusuf Kalla yang diusung dari PDIP dan partai Golkar. Semua partai
telah berkoalisi untuk mendukung pasangan capres dan cawapres masing-masing.
Tak hanya anggota partai politik, masyarakat uumum dan public figur juga ikut
serta merapatkan barisan mendukung capres-cawapres pilihannya. berbagai rangkaian
debat telah dilaksanakan yang memaparkan visi misi capres-cawapres dalam
berbagai bidang.
Pemilu
presiden sudah dilaksanakan kemrain dan seluruh bangsa Indonesia telah
menggunakan hak pilih mereka dengan plihan masing-masing. Tentunya kita sudah
tidak sabar lagi untuk mengetahui siapa yang akan menjadi presiden dan wakil
presiden. siapakah pemimpin bangsa ini ? siapakah yang akan menahkodai
perjalanan bangsa ini 5 tahun ke depan. Siapa yang akan menggantikan pak SBY,
siapa yang akan menruskan jejak para pemimpin bangsa ini, siapa yang akan meneruskan
tongkat estafet kepemimpinan bung Karno, pak Harto, pak Habibi, pak gusdur, Ibu
mega, dan pak SBY. semua orang tidak sabar untuk segera mengetahuniya dengan
cepat. tentu hasil akhirnya berada di tangan KPU. tetapi, proses untuk
menentukannya membutuhkan waktu yang lama karena harus menghimpun data dari
berbagai daerah di seluruh Indonesia serta data dari luar negeri.
Salah
satu cara yang bisa digunakan untuk memprediksi hasil pemilihan umum adalah
quick count. quick count atau hitung cepat merupakan suatu cara untuk
memprediksi hasil pemilihan umum dengan cara mengambil sample hasil pemilu di
suatu daerah yang sekiranya bisa dijadikan perwakilan/sampel untuk hasil
keseluruhan daerah tersebut. quick count dilakukan oleh berbagai lembaga di
Indonesia antara lain RRI, Litbang Kompas, SMRC, LSI, Cyrus Center, Indikator
Politik, dll. Bangsa Indonesia mulai menggunakan quick count pada saat
pemilihan umum tahun 1997. hingga sekarang.
pemilihan
presiden yang sejak dulu diambil alih oleh MPR kini telah beralih ke konsep
demokrasi yang sesungguhnya. yaitu presiden dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum. pemilihan umum presiden secara langsung mulai
dilaksanakan pada tahun 2004 kemudian 2009 dan 2014.
Menurut
data hasil survei berbagai lembaga di Indonesia sebagian ada yang mendapatkan
hasil kalau Prabowo-Hatta unggul dibandingkan Jokowi-JK. Tetapi di lembaga
survei yang lain mendapatkan hasil Jokowi-JK lebih unggul dibandingkan Prabowo
Hatta. Rabu sore kedua-duanya saling mendeklarasikan kemenangannya. sebagai
rakyat biasa kita dilanda kegalauan siapakah yang sebenarnya menang dalam
pilpres ini ? Media televisi yang sejak awal selalu menyajikan
kebaikan-kebaikan capres tertentu memberikan informasi kalau capres yang mereka
dukung telah memenangkan pilpres. mereka berpedoman terhadap lembaga survei
yang telah memenangkan capres tertentu. tetapi disisi lain media yang mendukung
capres yang lain juga tak mau kalah untuk menmberikan informasi kalau capares
yang mereka dukung telah memenangkan pilpres. mereka juga berpedoman terhadap
survei lembaga yang telah memenangkan capres yang didukung. yang menjadi
pembeda adalah lembaga survei yang dirujuk. ada apa dibalik semua fenomena ini
?
seharian
menonton hasil quick count sempat membuat saya bingung dan pusing 7 keliling.
mungkin anda juga mengalami hal yang sama. sampai-sampai saya bingung mencari
media yang menyajikan sumber informasi yang netral tanpa memihak ke A ataupun
ke B.
untuk
saat ini hasil quick count belum bisa dijadikan patokan siapa yang memenangkan
pilpres tahun ini. untuk hasil realnya menunggu keputusan KPU yang akan
diumumkan pada tanggal 22 Juli 2014. Sebaiknya kita tunggu dulu dan bersabarlah
untuk sejenak. jangan pada berpesta ria maupun konvoi untuk merayakan
kemenangan. kita tunggu hasil akhir yang sebenarnya dari KPU. jangan pada
mengkalim kemenangan pihak masing-masing. belum ada kepastia sudah pada melakukan
syukuran, merayakan kemenangan. dan anehnya kedua belah pihak juga sama-sama
mendeklarasikan kemenangan. sesuai dengan pesan bapak Presiden SBY kedua kubu
haraplah bersabar menunggu hasil dari KPU sebaiknya kita berikan kawalah untuk
penghitungan yang dilakukan oleh KPU supaya tidak terjadi kecurangan sehingga
akan mendapatkan hasil yang akurat.
Seperti
pertarungan yang lain, tentunya akan ada yang menang dan ada yang kalah. seperti
pribahasa menang ojo umuk kalah ojo
ngamuk. sebagai bagian dari bangsa kita telah menunjukkan artisipasi
melalui pemilihan umum. siapapun yang memenangkan pilpres tahun ini tentunya
merupakan pilihan terbaik yang telah disuarakan oleh rakyat karena indonesia
merupakan negara demokrasi dari oleh dan untuk rakyat. pemimpin yang ter[ilih
berasal dari rakyat dipilih langsung oleh rakyat dan untuk rakyat. siapapun
yang menjadi presiden yang akan memimpin indonesia 5 tahun yang akan datang
menjadi pemimpin yang amanah. Kepemimpinan yang dibutuhkan bangsa ini bukanlah
pemimpin yang ideal tetapi pemimpin yang tepat pada massanya. Telah kita
ketahui bahwa Kondisi Indonesia saat ini, tentunya kita membutuhkan pemimpin
yang mampu mengatasi permasalahan di indonesia dan mampu membuat perubahan
menuju indonesia yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar